Aku ingin kau juga merasakannya.
mungkin tidak sekarang, mungkin tidak saat denganku.
nanti kau akan mengerti bahwa itu indah sekaligus menyakitkan.
indah, karena kau mengerti bahwa ada kehidupan di dalamnya. bahwa ia ciri kehidupan yang layak dilalui. (entah, kehidupan macam apa yang dijalani tanpanya)
menyakitkan, karena kau harus merasakannya, menderita sampai ingin membuang dirimu sendiri ke dunia antah berantah
kau lantas mengerti bahwa lakumu untuk membuatku merasakannya
--untuk mengetahui bahwa aku cinta--
adalah kebodohan yang tak perlu.
sebab karenanya
kita mati berdua
mungkin tidak sekarang, mungkin juga saat tidak denganku
kuyakin kau nanti akan merasakannya: cemburu
Ini ruang ekspresi, wahana berbagi...
Ini gejolak yang terjadi dalam diri,
Ini dia tanda eksistensi diri,
Hehe...
Mari menengok Nurhandayani!!!
Ini gejolak yang terjadi dalam diri,
Ini dia tanda eksistensi diri,
Hehe...
Mari menengok Nurhandayani!!!
Ini buku tulisku, ini diary-ku...
Selasa, 13 Juli 2010
Kamis, 08 Juli 2010
Bukan Edelweis
Belum juga kumulai merangkai dedaunan kering dan bunga edelweis
untuk kujadikan pigura etnis
buat gambar kita berdua berdiam di sana,
kaubakar dedaun kering yang kaucari jauh-jauh hingga desa tetangga,
kauhambur sekeranjang edelweis yang untuknya rela kaudaki pegunungan antah-berantah...
entah apa sebab,
kau menjadi gila,
pun aku menggila
kutabur biji-biji yang semula untuk mempercantik pigura kita
kuterbang bulu-bulu yang mulanya untuk mempermanis
--hiasan pigura etnis
bunga, daun, biji, dan bulu terserak tak keruan
pigura kita tak jadi
kita kerasukan
kita sesegukan
menumbuk bola mata pada sesuatu yang kusebut bunga
--yang kaubawa jauh-jauh dari hutan desa tetangga
yang deminya kaudaki pegunungan antah-berantah,
"Sayang, itu bukan edelweis.
Bukan itu bunga yang kumaksud..."
belum sempat aku berkata begitu,
engkau membanting pintu.
untuk kujadikan pigura etnis
buat gambar kita berdua berdiam di sana,
kaubakar dedaun kering yang kaucari jauh-jauh hingga desa tetangga,
kauhambur sekeranjang edelweis yang untuknya rela kaudaki pegunungan antah-berantah...
entah apa sebab,
kau menjadi gila,
pun aku menggila
kutabur biji-biji yang semula untuk mempercantik pigura kita
kuterbang bulu-bulu yang mulanya untuk mempermanis
--hiasan pigura etnis
bunga, daun, biji, dan bulu terserak tak keruan
pigura kita tak jadi
kita kerasukan
kita sesegukan
menumbuk bola mata pada sesuatu yang kusebut bunga
--yang kaubawa jauh-jauh dari hutan desa tetangga
yang deminya kaudaki pegunungan antah-berantah,
"Sayang, itu bukan edelweis.
Bukan itu bunga yang kumaksud..."
belum sempat aku berkata begitu,
engkau membanting pintu.
Senin, 05 Juli 2010
Aku Ingin Menceritakan Padamu...
Aku ingin menceritakan padamu tentang ringis gerimis, yang diam-diam dalam tangis meniup badai tipis.
aku ingin menceritakan padamu tentang lelah ombak yang berlarian dan berkejaran ke tepian tanpa kesudahan.
aku ingin menceritakan padamu tentang duka cemara yang melambai kacau saat angin mencampaknya hingga terkulai, kusut masai...
aku ingin menceritakan padamu tentang risau layang-layang yang terbang gamang demi dapat mencium awan...
aku ingin menceritakan padamu bahwa akulah gerimis
akulah ombak
akulah cemara
akulah layang-layang
namun derumu, desingmu pada rotasi memusingkan itu membuatku tergagu
maka pada sepahit kopi aku berkawan. memburu makna dalam sepi. memendam seluruh rahasia luka diri.
sesekali, dari senyummu damai kucuri
aku ingin menceritakan padamu tentang lelah ombak yang berlarian dan berkejaran ke tepian tanpa kesudahan.
aku ingin menceritakan padamu tentang duka cemara yang melambai kacau saat angin mencampaknya hingga terkulai, kusut masai...
aku ingin menceritakan padamu tentang risau layang-layang yang terbang gamang demi dapat mencium awan...
aku ingin menceritakan padamu bahwa akulah gerimis
akulah ombak
akulah cemara
akulah layang-layang
namun derumu, desingmu pada rotasi memusingkan itu membuatku tergagu
maka pada sepahit kopi aku berkawan. memburu makna dalam sepi. memendam seluruh rahasia luka diri.
sesekali, dari senyummu damai kucuri
Minggu, 04 Juli 2010
Hanya Mau Merasai
:Wicaksono
aku ingin berhenti bertanya kali ini. hanya mau merasai...
karena selagi aku merecoki diri pada teka-teki--pada rindu yang selalu ingin kucari di dada ringkihmu, aku akan melewati wangi aromamu
aku ingin berhenti bertanya kali ini. hanya mau merasai...
karena selagi aku merecoki diri pada teka-teki--pada rindu yang selalu ingin kucari di dada ringkihmu, aku akan melewati wangi aromamu
Sabtu, 03 Juli 2010
Kecemasan di Balik Kain Pengharapan
:Wicaksono
Kecemasan ini lahir ketika ketakutan itu mewujud kembali
saat cahaya telah jauh meninggalkan,
saat derik jangkrik tak jua mampu melarutkanku dalam malam tergenang...
pergulatan dengannya telah teramat menyusahkan.
namun entah, semakin kuabai, semakin sakit tak terberai.
"Bila kutitipkan kain pengharapan padanya, adakah mungkin ia tak kembali
oleh sebab kembaranya yang tak pernah usai?"
ingin kukemas cemas yang membuat dada seakan teremas
lalu pada samudra 'kan kutinggalkan ia
pelan aku beristirja
Kecemasan ini lahir ketika ketakutan itu mewujud kembali
saat cahaya telah jauh meninggalkan,
saat derik jangkrik tak jua mampu melarutkanku dalam malam tergenang...
pergulatan dengannya telah teramat menyusahkan.
namun entah, semakin kuabai, semakin sakit tak terberai.
"Bila kutitipkan kain pengharapan padanya, adakah mungkin ia tak kembali
oleh sebab kembaranya yang tak pernah usai?"
ingin kukemas cemas yang membuat dada seakan teremas
lalu pada samudra 'kan kutinggalkan ia
pelan aku beristirja
Jumat, 02 Juli 2010
Berbagi Loli
:Wicaksono
desaunya mengabari ada negeri yang kaubahagiakan dengan beritamu. kau pun seperti kanak-kanak yang tak kuasa menahan suka, senantiasa tergelak dengan lolipop yang kaujilati.
aku memandangimu dengan khauf dan raja'. mencemasi negeri yang mungkin kulukai dengan dingin angin yang kukirim.
"Sungguh, tak sampai hati kulengkung sabit di wajahmu."
maka antara hasrat ingin mengempas duri
dan hasrat ingin terbenam di hamparanmu yang menyimpan denyut rindu
kita berbagi loli...
bersama kita menjilati...
diam-diam aku juga menyembunyikan secangkir kopi
yang nanti juga ingin kubagi
desaunya mengabari ada negeri yang kaubahagiakan dengan beritamu. kau pun seperti kanak-kanak yang tak kuasa menahan suka, senantiasa tergelak dengan lolipop yang kaujilati.
aku memandangimu dengan khauf dan raja'. mencemasi negeri yang mungkin kulukai dengan dingin angin yang kukirim.
"Sungguh, tak sampai hati kulengkung sabit di wajahmu."
maka antara hasrat ingin mengempas duri
dan hasrat ingin terbenam di hamparanmu yang menyimpan denyut rindu
kita berbagi loli...
bersama kita menjilati...
diam-diam aku juga menyembunyikan secangkir kopi
yang nanti juga ingin kubagi
Hujan
jangan mengutuk hujan.
mengapa mesti merutukinya,
padahal hanya itu yang bisa dilakukannya: jatuh sebagai berkah.
mengapa mesti merutukinya,
padahal hanya itu yang bisa dilakukannya: jatuh sebagai berkah.
Kamis, 01 Juli 2010
Lagu Lama dengan Aransemen Baru
:Wicaksono
aku bukan biduanita itu. tak bisa kaupaksa aku bersenandung seindahnya. maka biar aku berlagu dengan caraku sendiri, bernyanyi dengan karakterku suaraku sendiri...
lagu boleh sama, tapi kita akan memainkannya dengan cara berbeda, dengan aransemen baru, yang lebih segar, penuh warna yang terbiar...
coba naikkan setengah nada. satu oktaf boleh juga. mainkan lagu itu pada kunci G atau C--ah, kau jauh lebih mengenalku. tahu di kunci apa aku biasa bermain--
kau akan lihat kepiawaianku berimprovisasi
mari kita mainkan lagi lagu lama itu
kali ini dengan aransemen yang baru
aku bukan biduanita itu. tak bisa kaupaksa aku bersenandung seindahnya. maka biar aku berlagu dengan caraku sendiri, bernyanyi dengan karakterku suaraku sendiri...
lagu boleh sama, tapi kita akan memainkannya dengan cara berbeda, dengan aransemen baru, yang lebih segar, penuh warna yang terbiar...
coba naikkan setengah nada. satu oktaf boleh juga. mainkan lagu itu pada kunci G atau C--ah, kau jauh lebih mengenalku. tahu di kunci apa aku biasa bermain--
kau akan lihat kepiawaianku berimprovisasi
mari kita mainkan lagi lagu lama itu
kali ini dengan aransemen yang baru
Langganan:
Postingan (Atom)