matahari cukup mengerti untuk tak menampakkan diri pagi ini
di hari ketika jemarinya menari-nari di sepanjang leher violin merah senjaku:
menunduk kalbu karenanya,
melupa pula omong kosong tentang pertemanan itu
ini gemuruh tak mau mereda,
oleh sebab geletar udara
gaung derunya menggema jua