:Wicaksono
Kecemasan ini lahir ketika ketakutan itu mewujud kembali
saat cahaya telah jauh meninggalkan,
saat derik jangkrik tak jua mampu melarutkanku dalam malam tergenang...
pergulatan dengannya telah teramat menyusahkan.
namun entah, semakin kuabai, semakin sakit tak terberai.
"Bila kutitipkan kain pengharapan padanya, adakah mungkin ia tak kembali
oleh sebab kembaranya yang tak pernah usai?"
ingin kukemas cemas yang membuat dada seakan teremas
lalu pada samudra 'kan kutinggalkan ia
pelan aku beristirja