Ini ruang ekspresi, wahana berbagi...
Ini gejolak yang terjadi dalam diri,
Ini dia tanda eksistensi diri,
Hehe...
Mari menengok Nurhandayani!!!
Ini buku tulisku, ini diary-ku...

Sabtu, 27 November 2010

Violin Merah Senja

matahari cukup mengerti untuk tak menampakkan diri pagi ini

di hari ketika jemarinya menari-nari di sepanjang leher violin merah senjaku:
menunduk kalbu karenanya,
melupa pula omong kosong tentang pertemanan itu

ini gemuruh tak mau mereda,
oleh sebab geletar udara
gaung derunya menggema jua

3 komentar:

  1. Salah satu hal yg saya tahu ttg puisi, khususnya ttg kandungan emosi dlm puisi ialah apapun emosi (i.e., rasa) yg akan disajikan, itu harus bisa meraih emosi orang lain jg (alias pembaca). Maka, emosi dlm puisi ga boleh personal. Harus IMpersonal (kapitalnya sengaja). Maksudnya, hrs intersubjektif (bedakan dg "subjektif" thok).

    BalasHapus
  2. Nah, itu dia, Pak. Nur kesulitan meraih emosi pembaca lewat tulisan. gimana tekniknya ya, Pak?

    BalasHapus
  3. tabik Pak Kahfie, saya Tri --mahasiswa fisip yang dulu pernah bimbingan skripsi sama bapak, mampir pak ke blog saya

    BalasHapus

Kawan-kawan yang ingin memberi kritik dan saran, silakan...
:D